Rahayu...!
Sebagai anak manusia yang terlahir ditanah Jawa sekaligus sebagai pelaku
Kaweruh Jendra Hayuningrat hal ini bukan sebuah kebetulan, bahwa kami dititahkan untuk
menjalani kehidupan yang sekarang kami alami ditanah Jawa ini.
Kami terpanggil untuk turut
melestarikan ajaran dan budaya Kejawen yang adiluhung dan memperkenalkan kepada
saudara-saudara kami tidak hanya kepada orang-orang Jawa generasi masa-kini,
yang mungkin karena kesibukannya belum sempat meluangkan waktu untuk mencerna
dan menghayati Kejawen dari perspektif yang lebih jernih.
Dengan membaca pesan-pesan yang tersirat disini, bila seandainya ada pembaca yang mempunyai
sudut pandang lain, setidaknya bisa mengetahui bahwa ada orang-orang Jawa yang
secara konstruktif berusaha mencurahkan hati dengan segala upayahnya untuk
melestarikan Kejawen.
Sikap hidup ajaran Kaweruh Jendra Hayuningrat itu “merdiko”, bebas dalam
berpikir dan bersikap, mengekspresikan pendapat. Orang tidak boleh memaksakan
kehendaknya, tetapi kalau dipaksa juga tidak setuju. Kaweruh Jendra Hayuningrat termasuk spiritualitasnya, oleh kami dan
saudara-saudara kami yang sefaham dan sepakat untuk nguri-uri – melestarikan
Kejawen, sebagai budaya peninggalan leluhur kami.
Oleh sebab itu mulai saat ini akan kami giyarke (perkenalkan), sebar luaskan kepada seluruh dunia,
kekancah internasional. Sebab, pendekatan dan pemahaman lewat budaya
terbukti ampuh, sangat efektif untuk memupuk semangat saling mengenal,
menghargai dan saling menyayangi, welas asih antar sesama anak manusia dari
suku dan bangsa apapun diseluruh dunia. Seperti kata pepatah : Tidak sayang
karena tak kenal.
Kaweruh Jendra Hayuningrat adalah laku spiritual untuk menemukan jati-diri,
Pribadi Sejati, Pencerahan, dimana hubungan kawulo Gusti serasi. Spiritualitas Kaweruh
Jendra Hayuningrat mudah difahami oleh kaum spiritualis manapun karena sifatnya
universal.
Lambang Dua Segitiga ini adalah melambangkan bertemunya Bapak
Angkasa dan Ibu Bumi, manifestasi penciptaan sakral didunia ini. Melalui
pertemuan Energi Alam Semesta kedalam gua garba ibu Pertiwi, merupakan perlambang
manifestasi kehidupan manusia diplanet bumi ini, atas perkenan Gusti, Sang
Pencipta.
Kehidupan yang sempurna didunia terjadi atas karsa dan berkah Gusti, dilambangkan dengan Linggo = Bapak Angkasa – Dayaning Urip – Daya Hidup segitiga dengan ujung menghadap bawah. Daya hidup dari Gusti yang menyatu dalam Yoni = gua garba Pertiwi yang subur dan mendukung , dilambangkan dengan Ibu Bumi yaitu segitiga dengan ujung menghadap atas.
Oleh karena itu, bila umat manusia ingin mendapatkan berkah Gusti, supaya ada kehidupan yang baik dibumi, bumi dan alam semestaa harus dilestarikan dan diperlakukan dengan sebaik-baiknya,
Memayu Hayuning Bawono
Melestarikan kecantikan jagad adalah salah satu sikap dan kebajikan hidup, orang jawa yang sangat prinsipil dan sampai kini tetap relevan , juga dikancah global dikumandangkan oleh para pelestari lingkungan dengan ungkapan Save our planet - selamatkan planet kami.
Melestarikan kecantikan jagad adalah salah satu sikap dan kebajikan hidup, orang jawa yang sangat prinsipil dan sampai kini tetap relevan , juga dikancah global dikumandangkan oleh para pelestari lingkungan dengan ungkapan Save our planet - selamatkan planet kami.
Lingo = Alu dan Yoni = Lumpang yang menyatu secara spiritual juga menunjukkan sikap hidup yang melambangkan hubungan serasi antara kawulo dan Gusti, istilah Kaweruh Jendra Hayuningrat : Jumbuhe kawulo Gusti atau Manunggaling kawulo Gusti.
Catatan untuk saudara-saudaraku bangsa di Indonesia
Kami sepenuhnya menyadari bahwa budaya Kejawen dan Kaweruh Jendra Hayuningrat adalah sebuah permata dari sekian banyak untaian kalung permata Nusantara yang indah.
Semua budaya sukubangsa di Indonesia sama berharganya dan punya kedudukan sejajar. Bahkan budaya masing-masing suku sedang bahkan sudah diperkerkenalkan oleh saudara-saudara kita yang fasih dalam bidangnya budayanya masing-masing.
Kami menampilkan Kaweruh Jendra Hayuningrat jauh dari prasangka untuk mencuatkan sukuisme, itu semata hanya karena kami merasa lebih menguasai bidang ini.
Budaya beragam suku-suku dari seluruh pelosok tanah air, membentuk taman indah, harum berwarna-warni di persada bumi Nusantara / Indonesia ini.
Motto yang membuat bangsa Indonesia rukun adalah Bhineka Tunggal Ika - Berbeda-beda tetapi satu. Sebenarnya motto ini relevan juga dipakai ditingkat mondial dalam pergaulan antar bangsa-Unity in diversity. Rahayu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar