Organisasi Illuminati Bavaria
sendiri bukanlah organisasi rahasia, karena buku-buku yang ditulis Adam
Weishaupt disampaikan juga ke pemerintah Bayern. Walau organisasi Illuminati Bavaria
ini mati, namun di belahan Eropa banyak berdiri organisasi-organisasi semacam
yang jiwanya adalah meningkatkan paham sekulerisme. Bentuk organisasi ini
merupakan bentuk counterculture (budaya yang menentang kemapanan) dari suatu
budaya masyarakat yang mapan dengan agama. Nampaknya karena merupakan
counterculture yang mampu menyulut norma yang sudah mapan inilah yang
pada akhirnya kelompok ini lebih menutup diri – dan disebut-sebut sebagai
organisasi rahasia.
Mengapa pengertian kata Illuminati berkembang menjadi setan lucifer dan
dajjal?
Organisasi dengan nama Illuminati sebetulnya juga bisa ditemui dimana-mana. Misalnya saja di Spanyol pada abad 16 – 17 juga ada organisasi Illuminati yang dikenal dengan nama Alumbrados (secara harafiah artinya: pencerahan atau Illuminati) bergerak dalam sistem kepercayaan terhadap kekuatan supranatural being dan mystism.
Organisasi dengan nama Illuminati sebetulnya juga bisa ditemui dimana-mana. Misalnya saja di Spanyol pada abad 16 – 17 juga ada organisasi Illuminati yang dikenal dengan nama Alumbrados (secara harafiah artinya: pencerahan atau Illuminati) bergerak dalam sistem kepercayaan terhadap kekuatan supranatural being dan mystism.
Namun kata-kata Illuminati justru
mencuat terkenal, sejak munculnya buku cerita fiksi berlatar belakang sejarah
berjudul Illuminatus Trilogy. Terbit tahun 1975 Illuminatus Trilogy terdiri
dari tiga jilid: The Eye in the Pyramid, The Golden Apple, dan Leviathan .
Ditulis oleh dua orang editor majalah Play Boy Robert Shea dan Robert Anton
Wilson. Buku heboh ini memenangkan Prometheus Hall of Fame Award tahun 1986.
Isi ketiga jilid buku itu merupakan campuran antara sejarah, fiksi imajinasi,
dan berbagai teori konspirasi yang ada di dunia. Mulai dari mythos, mistik,
magic, numerologi, astrologi, sampai agama, dan politik. Pada dasarnya penulis
buku itu berpendapat bahwa berbagai sistem kepercayaan, mistik mythos dengan
segala macam teori konspirasinya harus mendapatkan tempat dalam sebuah
publikasi. Buku yang sebenarnya adalah buku fiksi hiburan dengan latar
belajakang sejarah dan budaya itu, akhirnya beranak pinak menjadi
artikel-artikel lain yang seolah-olah benar. Seperti misalnya piramida matauang
dollar diasosiasikan dengan symbol Dewa Horas dari Mesir Kuno, Freemason, dan
mata dajjal, Lucifer, dan antikrist.
Semakin ramai lagi soal teori
konspirasi Illuminati dengan Freemason, antikrist, setan dajjal dan lucifer,
malah dibuat games komputer, musik-musik metal, tato, dan berserakan
dalam berbagai film dan buku cerita berbau krimi, horor, dan konspirasi
politik. Bahkan diisyukan bahwa Illuminati secara rahasia mampu melakukan
kontrol jalan pikiran kita melalui kemampuan telepati dan hypnosenya. Waduh!
Untung hanya isyu belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar